Selasa, 29 April 2014

Penghitungan Biaya Produksi Jangka Pendek beserta contoh soal

BAB I
Pendahuluan

1.1    Latar belakang produksi
Sebenarnya ilmu ekonomi ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang prilaku individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu mengharuskan mengorbankan kebutuhan lain. Teori ekonomi ini memberikan deskriptif atau gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani satuan prilaku ekonomi yang mencakup konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang teori produksi, yaitu bagaimana cara menghitung biaya produksi yang menggunakan biaya jangka pendek. Proses yang dilakukan perusahaan dalam penganalisis penghitungan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal dalam jangka pendek. Penghitungan biaya produksi merupakan salah satu faktor penentu kegiatan inti di dalam aktivitas perusahaan. Tanpa adanya penghitungan biaya produksi yang terperinci maka kegiatan produksi perusahaan tidak mampu beroperasi secara maksimal dalam menghasilkan produk dan menghitung keuntungan perusahaan. Kebijakan yang diambil pihak manajemen keuangan perusahaan dalam mengelola rincian keuangan untuk kegiatan produksi memiliki pengaruh besar pada efesiensi produksi yang nantinya berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dan harga produk yang harus ditetapkan.

1.2    Masalah
Dalam masalah produksi, banyak sekali hambatan-hambatan yang didapat dan salah satunya ialah hambatan biaya produksi karena dalam penetapan biaya produksi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan terperinci jika tidak maka akan berefek besar dalam kegiatan produksi. Karena dalam penentuan tingkat produksi biasanya berkaitan dengan faktor-faktor produksi yang akan digunakan, produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dengan menggunakan biaya yang rendah. Jadi, semakin tinggi produktivitas maka biaya produksi semakin rendah. Dalam makalah kami, kami membahas cara menghitung biaya produksi perusahaan dengan menggunakan penghitungan biaya produksi jangka pendek yang mana terdapat penghitungan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal.

1.3    Rumusan masalah
1.      Bagaimana cara menghitung biaya total jangka pendek ?
2.      Bagaimana cara menghitung biaya rata-rata jangka pendek?
3.      Bagaimana cara menghitung biaya marginal jangka pendek?

1.4    Tujuan penulisan makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk penambahan pengetahuan dan memperdalam ilmu tentang pemahaman biaya produksi dalam ekonomi mikro.  
*    Untuk menjelaskan  cara  menghitung dan menganalisis  biaya produksi yang akan di keluarkan oleh perusahaan
*    Untuk menjelaskan cara menghitung biaya rata-rata yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu produk atau output
*    Menjelaskan faktor apa saja yang ada dalam biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang
*    Fungsi dari penghitungan biaya jangka pendek dan jangka panjang

1.5    Penegasan istilah judul
Penghitungan
Biaya
Produksi
 Jangka
Pendek


























BAB II
Pembahasan

2.1 Landasan Teori
2.1.1    Pengertian produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, dan managerial skill. Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Orang atau badan yang mengolah, menciptakan, dan menghasilkan barang atau jasa disebut sebagai produsen.

2.1.2    Tujuan produksi
Ditinjau dari kepentingan produsen, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
2.1.3    Fungsi produksi
Kegiatan produksi menyangkut 2 persoalan yang mempunyai hubungan fungsional yang saling mempengaruhi yaitu berapa output  yang harus diproduksikan dan berapa faktor input yang akan digunakan. Jadi, fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan hubungan teknis antara tingkat output dan tingkat penggunaan input. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu seperti berikut:
              Q= f(C,L,R,T)
              Q : Quantity ( jumlah barang yang diproduksi)
              f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
              C : Capital ( modal atau sarana yang digunakan)
              L : Labour ( tenaga kerja)
              R : Resources ( sumber daya alam)
              T : Technology (teknologi)

2.1.3    Produksi biaya jangka pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.  Dalam biaya produksi jangka pendek dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Berhubungan dengan tujuan biaya
·         Biaya langsung ( Direct cost )
Merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada proses ataupun output tertentu.
Contoh : Biaya bahan baku langsung, tenaga kerja, dan biaya overhead yang ditelusuri oleh departement tertentu.


·         Biaya tidak langsung ( Indirect cost ) 
Merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses ataupun output tertentu.
Contoh : Biaya lampu penerangan dan pendingin ruangan pada suatu fasilitas.
2.      Hubungan dengan perubahan frekuensi kegiatan.
·         Biaya tetap jangka pendek adalah jenis biaya yang bersifat statis atau tidak berubah meskipun kita tidak melakukan aktivitas apapun bahkan ketika kita melakukan aktivitas yang sangat banyak.
Contoh : Pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi.
·         Biaya variabel adalah jenis biaya yang difungsikan untuk melengkapi biaya tetap dan bersifat dinamis atau berubah-ubah, pada biaya ini mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dikeluarkan.
Contoh : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan pengacara.
·         Biaya total adalah biaya yang jumlahnya menyesuaikan dengan banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan.
Contoh : Perusahaan mengkalkulasikan total biaya yang dikeluarkan.
·         Biaya rata-rata adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan untuk jumlah produksi  yang dibagi dengan unit yang diproduksi.
·         Biaya marginal adalah kenaikan biaya yang harus perusahaan keluarkan sebagai akibat kenaikan satu output.
Contoh : perusahaan melakukan penambahan anggaran biaya produksi karena adanya penambahan permintaan dari order yang dipesan sebelumnya.
2.1.4    Produksi biaya jangka panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel dan perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang akan digunakan. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

 2.2 Masalah    
         Suatu perusahaan mengeluarkan biaya total senilai Rp. 350.000. Dan terjadi perubahan biaya total pada tingkat produksi pada tabel berikut:
Jumlah produksi
( Unit / Q )
Biaya total
(Fixed cost)
Biaya berubah total
(Variable cost)
1
Rp.              350.000
Rp.                250.000
2
Rp.              350.000
Rp.                330.000
4
Rp.              350.000
Rp.                390.000
6
Rp.              350.000
Rp.                550.000
10
Rp.              350.000
Rp.                750.000
14
Rp.              350.000
Rp.             1.050.000
20
Rp.              350.000
Rp.             1.480.000
22
Rp.              350.000
Rp.             2.290.000

Melalui tabel diatas, berapa biaya total yang harus dikeluarkan oleh perusahaan? Berapa biaya rata-rata dan biaya marginal perusahaan?
2.3 Pembahasan masalah    
      2.3.1    Penghitungan biaya total
Dari data diatas cara kita dalam penghitungan biaya total jangka pendek adalah TC = FC+VC

TC : Total cost
FC : Fixed cost
VC : Variable cost
           
 Jumlah produksi
( Unit / Q )
Biaya total
(Fixed cost)
Biaya berubah total
(Variable cost)
Total biaya
(Total cost)
1
Rp.        350.000
Rp.          250.000
Rp.         600.000
2
Rp.        350.000
Rp.          330.000
Rp.         680.000
4
Rp.        350.000
Rp.          390.000
Rp.         740.000
6
Rp.        350.000
Rp.          550.000
Rp.         900.000
10
Rp.        350.000
Rp.          750.000
Rp.      1.100.000
14
Rp.        350.000
Rp.       1.050.000
Rp.      1.400.000
20
Rp.        350.000
Rp.       1.480.000
Rp.      1.830.000
22
Rp.        350.000
Rp.       2.290.000
Rp.      2.640.000

      2.3.2    Penghitungan biaya rata-rata
Biaya rata-rata perusahaan diperoleh dengan penghitungan AC=AFC+AVC atau AC = TC/Q
AC   :  Average cost
AFC :  Average fixed cost
AVC :  Average variable cost





Dalam cara penghitungan kami, kami menggunakan rumus AC=TC/Q karena lebih mudah dipahami dan lebih mudah dalam penghitungannya.



Q
Biaya total
(Fixed cost)
Biaya berubah total
(Variable cost)
Total biaya
(Total cost)
Biaya rata-rata
(Average cost)
1
Rp.        350.000
Rp.          250.000
Rp.         600.000
Rp.         600.000
2
Rp.        350.000
Rp.          330.000
Rp.         680.000
Rp.         340.000
4
Rp.        350.000
Rp.          390.000
Rp.         740.000
Rp.         185.000
6
Rp.        350.000
Rp.          550.000
Rp.         900.000
Rp.         150.000
10
Rp.        350.000
Rp.          750.000
Rp.      1.100.000
Rp.         110.000
14
Rp.        350.000
Rp.       1.050.000
Rp.      1.400.000
Rp.         100.000
20
Rp.        350.000
Rp.       1.480.000
Rp.      1.830.000
Rp.          91.500
22
Rp.        350.000
Rp.       2.290.000
Rp.      2.640.000
Rp.         120.000
 

2.3.3    Penghitungan biaya marginal
Penghitungan biaya marginal dalam perusahaan dilakukan karena untuk mengetahui tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Biaya marginal dicari menggunakan rumus MC=DTC/DQ
*note  :  D = Selisih   

Q

Biaya total
(Fixed cost)

Biaya berubah total
(Variable cost)

Total biaya
(Total cost)

Biaya rata-rata
(Average cost)

Biaya marginal (Marginal cost)
1
Rp.    350.000
Rp.      250.000
Rp.       600.000
Rp.      600.000
Rp.               0
2
Rp.    350.000
Rp.      330.000
Rp.       680.000
Rp.      340.000
Rp.      40.000
4
Rp.    350.000
Rp.      390.000
Rp.       740.000
Rp.      185.000
Rp.      30.000
6
Rp.    350.000
Rp.      550.000
Rp.       900.000
Rp.      150.000
Rp.      80.000
10
Rp.    350.000
Rp.      750.000
Rp.    1.100.000
Rp.      110.000
Rp.      50.000
14
Rp.    350.000
Rp.   1.050.000
Rp.    1.400.000
Rp.      100.000
Rp.      75.000
20
Rp.    350.000
Rp.   1.480.000
Rp.    1.830.000
Rp.        91.500
Rp.      71.666,7
22
Rp.    350.000
Rp.   2.290.000
Rp.    2.640.000
Rp.      120.000
Rp.     405.000


2.3 Faktor-faktor produksi
Faktor-faktor produksi antara lain adalah manusia (tenaga kerja = TK), modal (uang atau alat modal seperti mesin = M), SDA (tanah = T) dan skill (teknologi =T). Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut produksi rekayasa.
                                                                                    
Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai.  Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).
Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relatif kecil untuk mendapatkan output yang relatif besar (memuaskan).
       




BAB III
Kesimpulan

1). Kesimpulan
            Dari pembahasan makalah kami, kami menyimpulkan bahwa produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, dan managerial skill kemudian, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan hubungan teknis antara tingkat output dan tingkat penggunaan input. Biaya produksi terbagi atas 2 jenis, yaitu biaya jangka pendek dan jangka panjang. Dalam biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang terdapat biaya tetap, biaya variabel, biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal. Biaya jangka pendek dibagi menjadi  2 bagian yaitu berhubungan dengan tujuan biaya dan dengan perubahan frekuensi kegiatan.
Biaya produksi dalam perusahaan mempunyai peranan yang penting karena secara tidak langsung menciptakan keunggulan dalam persaingan yang kompetitif di pasar global. Hal ini terjadi karena biaya produksi dapat mencapai 70% - 85 % dari total biaya penjualan secara keseluruhan sehingga biaya produksi mengalami peningkatan secara efisiensi yang membuat harga jual lebih kompetitif. Sesuai dengan teori produksi jangka pendek, maka pada umumnya biaya yang diperhitungkan dalam produksi jangka pendek adalah biaya tetap dan variabel.  


  



5 komentar:

  1. bisa tolong jelaskan lebih jelas cara mencari nilai marginal min ?

    BalasHapus
  2. sangat membantu, tetapi saya hanya mengoreksi sediki. menurut saya fixed cost itu artinya biaya tetap bukan biaya total. terima kasih

    BalasHapus
  3. Tidak ada gambar kurva nya ya kak

    BalasHapus
  4. Merkur Solingen Can Titanium Rings Be Resized
    This is a metal band which ford ecosport titanium can galaxy watch 3 titanium be used for titanium apple watch replacement. If you're titanium bikes going to sell you can get a hard core alloy with the 토토 사이트 Merkur Solingen Solingen

    BalasHapus